Suzuki APV baru saja kembali bertransformasi. Bentuknya yang terlihat lebih mewah, mengundang penasaran para pecinta MPV ini. Lalu apa bedanya hingga konsumen harus membayar Rp10 juta lebih mahal dari APV Arena SGX?
Sukses PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) sebagai agen tunggal pemegang merek (ATPM) mobil Suzuki dalam memasarkan APV sudah terlihat sejak 2004. Seiring berjalannya waktu, APV terus bertransformasi hingga generasi terakhir APV Arena.
Kini, APV kembali merubah penampilan melalui Luxury. Apa yang berubah dari Arena SGX yang merupakan kelas tertinggi APV saat ini?
Yang paling menonjol jelas pada sisi eksterior. Grill depan misalnya. Jika pada APV Arena front grill berbentuk tiga baris, maka pada Luxury ada 4 baris grill beraksen krom. Begitu pula dengan front bumper. Bila pada Arena SGX bumper ini rata dengan grill, maka pada Luxury bumper depan tampak maju dengan garis-garis dan lekukan tegas. Kesan sporty elegant muncul disisi ini.
Beranjak ke bagian samping, penggunaan side skirt yang sebelumnya tidak ada pada Arena SGX, kini dihadirkan di Luxury. Mobil jadi terlihat lebih rendah meski ground clearance tetap sama dengan Arena, yakni 175 mm untuk versi transmisi manual, dan 170 mm untuk yang automatik.
Beralih kebelakang, lagi-lagi sosok sporty elegant muncul. Rear upper spoiler yang lebih tinggi dan lebih panjang dari Arena, serta bumper yang lebih menjuntai kebawah, membuat MPV dengan panjang 4.225 mm, lebar 1.655 mm dan tinggi 1.855 mm ini "naik kelas" dari sang kakak, Arena.
Penggunaan parking sensor dan muffler extention yang dilebur warna krom, serta pilihan pelek alloy 17 inci, membuat mobil ini tampil lebih mewah dari Arena.
Sayangnya, penambahan atribut pada eksterior tak lantas diimbangi dengan mendongkrak penampilan kabin serta kinerja mesin. Interior Luxury masih sama dengan Arena. penggunaan jok captain seat pada baris kedua yang dipadu head unit double din sebagai piranti hiburan, ternyata masih saja betah bercokol di kabin Luxury.
Begitu pula dengan jeroan mesinnya. Masih saja menggunakan engine G15A 1.500 cc 4 silinder 16 valves MPI (Multi Point Injection), yang sama dengan yang ada pada Arena. Hasilnya, semburan tenaga sebesar 105 ps pada 6.000 rpm, dan torsi 126 Nm pada 3.000 rpm, masih sama dengan Arena.
Kaki-kaki juga tidak banyak berubah. selain upgrade ukuran velg, untuk suspensi, Luxury masih mengandalkan Mac Pherson Strut dan Coil Spring.
Dengan sederet perubahan yang hanya disisi eksterior ini, mampukan Luxury meneruskan kisah sukses APV sebelumnya? Kita tunggu saja
Sukses PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) sebagai agen tunggal pemegang merek (ATPM) mobil Suzuki dalam memasarkan APV sudah terlihat sejak 2004. Seiring berjalannya waktu, APV terus bertransformasi hingga generasi terakhir APV Arena.
Kini, APV kembali merubah penampilan melalui Luxury. Apa yang berubah dari Arena SGX yang merupakan kelas tertinggi APV saat ini?
Yang paling menonjol jelas pada sisi eksterior. Grill depan misalnya. Jika pada APV Arena front grill berbentuk tiga baris, maka pada Luxury ada 4 baris grill beraksen krom. Begitu pula dengan front bumper. Bila pada Arena SGX bumper ini rata dengan grill, maka pada Luxury bumper depan tampak maju dengan garis-garis dan lekukan tegas. Kesan sporty elegant muncul disisi ini.
Beranjak ke bagian samping, penggunaan side skirt yang sebelumnya tidak ada pada Arena SGX, kini dihadirkan di Luxury. Mobil jadi terlihat lebih rendah meski ground clearance tetap sama dengan Arena, yakni 175 mm untuk versi transmisi manual, dan 170 mm untuk yang automatik.
Beralih kebelakang, lagi-lagi sosok sporty elegant muncul. Rear upper spoiler yang lebih tinggi dan lebih panjang dari Arena, serta bumper yang lebih menjuntai kebawah, membuat MPV dengan panjang 4.225 mm, lebar 1.655 mm dan tinggi 1.855 mm ini "naik kelas" dari sang kakak, Arena.
Penggunaan parking sensor dan muffler extention yang dilebur warna krom, serta pilihan pelek alloy 17 inci, membuat mobil ini tampil lebih mewah dari Arena.
Sayangnya, penambahan atribut pada eksterior tak lantas diimbangi dengan mendongkrak penampilan kabin serta kinerja mesin. Interior Luxury masih sama dengan Arena. penggunaan jok captain seat pada baris kedua yang dipadu head unit double din sebagai piranti hiburan, ternyata masih saja betah bercokol di kabin Luxury.
Begitu pula dengan jeroan mesinnya. Masih saja menggunakan engine G15A 1.500 cc 4 silinder 16 valves MPI (Multi Point Injection), yang sama dengan yang ada pada Arena. Hasilnya, semburan tenaga sebesar 105 ps pada 6.000 rpm, dan torsi 126 Nm pada 3.000 rpm, masih sama dengan Arena.
Kaki-kaki juga tidak banyak berubah. selain upgrade ukuran velg, untuk suspensi, Luxury masih mengandalkan Mac Pherson Strut dan Coil Spring.
Dengan sederet perubahan yang hanya disisi eksterior ini, mampukan Luxury meneruskan kisah sukses APV sebelumnya? Kita tunggu saja